1. Minyak Bumi (Lhoksumawe, Peureula, Tanjung Pura, Sungai Pakning, Dumai, Plaju, Sungai
Gerong, Muara Enim, Wonokromo, Delta, Cepu Cilacap, Majalengka, Jatibarang, Balikpapan, Pulau Tarakan, Pulau
Bunyu, Sungai Mahakam, Amuntai, Tanjung, Rantau, Pulau Seram, Klamono, Sorong, dan Babo)
2. Batu Bara (Bukit Asam, Tanjung Enim, Lembah Sungai Berau, Samarinda, Kotabaru, Purukcahu, Makassar, Klamono) untuk bahan bakar industri dan rumah tangga.
3.
Bijih Besi (Lampung, Pulau Sebuku, Pegunungan Verbeek, Cilacap) untuk peralatan rumah tangga,
pertanian
dan lain-lain.
4. Tembaga (Tembagapura) untuk bahan dasar pembuatan kabel.
5. Bauksit (Riau, Singkawang) untuk bahan dasar pembuatan alumunium.
6. Emas (Meulaboh, Logos, Bengkulu, Bolaang Mongondow, Minahasa, Sambas, Cikotok,Pongkor, Timika) untuk perhiasan.
7.
Marmer (Tulungagung, Lampung, Makassar) untuk bahan bangunan rumah
atau gedung.
8.
Belerang
(Gunung Patuha, Gunung Welirang) untuk
bahan obat penyakit kulit dan korek api.
9.
Yodium
(Semarang, Mojokerto) untuk
obat dan peramu garam dapur beryodium.
10.
Nikel
(Soroako) untuk
bahan pelapis besi agar tidak mudah berkarat.
11. Mangan
(Yogyakarta, Tasikmalaya, Martapura) untuk pembuatan pembuatan besi baja.
12. Grafit
(Payahkumbuh
dan Singkarak) untuk
membuat pensil, dan bahan pembuatan baterai.
Komentar
Posting Komentar